Rabu, 28 Oktober 2009 0 komentar

Install backtrack 3 dual boot dengan vista

huhu... ud ketinggalan jaman mungkin...
tp mungkin bermanpaat bwat ente-ente yang mw install dual boot
(cape kan kl boot dr cd mulu.. huhuhuh)

guide ini dibuat agar ente tidak menderita insomnia 3 hari 2 malam susah tidur gara-gara install ini barang :p.. huhuh...

ok d mulai aj...

bahan - bahan yang dibutuhkan :
1. komputer (jelas la ya?)
2. file iso backtrack 3 yang ud d burn ke cd (cd backtrack 3 la simplenya)
3. cd room (gmn mw buka cd nya kl ga ada??)
4. kopi & gulali (untuk doping :p)

ok... tahap 1... (partisi)
nb : ati2 salah disini bisa bisa data ente raib di telan bumi
  1. Disini ane punya 2 partisi dr HDD 180 gigs yang saia punya. di bagi 90 gigs NTFS bootable windows vista dan 90 gigs NTFS bwat data....
  2. Untuk menginstall backtrack secara dual boot dibutuhkan 3 partisi untuk si backtrack itu sendiri. Jadi disini ane menggunakan 90 gigs NTFS untuk data tsb di bagi menjadi 3 partisi untuk backtrack tsb.
  3. pindahin semua data di 90 gigs di tempat lain (bisa di 90gigs NTFS booting vista / cd / flesdisk / titip temen / upload / dst dst)
  4. masukkan itu cd backtrack ke dalam cd room dan booting lewat cd. dan run backtrack melalui cd.
  5. setelah masuk ke backtrack itu.. gunakan program yang nama nya "qparted" (ini sejenis partition magic kl di windows)... dan ente bagi itu 90 gigs ke 2 bagian
  6. 1 bagian untuk partisi booting backtrack itu sendiri kira-kira 1 giga cukup (logical,ext)
  7. 1 bagian untuk partisi swap kira-kira ukuran nya 1 sampai 2x dari besar nya RAM ente..(logical,linux swap) engg... jadi gini.. RAM saia 2 giga ya ente bisa pake itu partisi swap 2-4 giga, gitu...
  8. dan liat tu partisi windows sisa an nya di jadiin NTFS...
  9. selesai tahap menegangkan nya...

tahap 2... installasi (slow.. daerah kritis dah lewat..)
  1. unmount semua HDD yang ter mount... (ketik bt ~ # umount /dev/sda1) angka sda1 itu di ganti jadi 2,3,4,5,6 / sesuai dengan jumlah partisi ente (swap di lewatin gpp)... (oh iy ada beberapa macam HDD kan? linux baca nya berbeda... sda/sdb/sdc.....)
  2. buat mounting direktori nya ketik
    bt ~ # mkdir /mnt/sda3 <<<<>
  3. ketiik (mounting ke /dev/sda3)
    bt ~ # mount /dev/sda3 /mnt/sda3
  4. dannn ini dia saatnya ngopi.... ketik
    bt ~ # cp –preserve -R /{bin,boot,dev,home,pentest,root,usr,etc,lib,opt,sbin,var} /mnt/sda8/
  5. diamkan slama proses berjalan... lama soal nya... makan itu gulali dan kopi yang ud gw sarankan... huhuhahahag..
  6. ketik (buat direktori mnt,proc,sys,tmp)
    bt ~ # mkdir /mnt/sda8/{mnt,proc,sys,tmp}
  7. ketik
    bt ~ # mount –bind /dev/ /mnt/sda8/dev/
  8. trus mounting
    bt ~ # mount -t proc proc /mnt/sda8/proc/
  9. kopi direktori boot
    bt ~ # cp /boot/vmlinuz /mnt/sda8/boot/
  10. ch root deeeehh...
    bt ~ # chroot /mnt/sda8/ /bin/bash
  11. pasti brubah tu jadi kyk gn..............."bt / #" (tanpa tanda kutip)

wokee... tinggal edit lilo de...
  1. lilo tu singkatan nya linux loader (kl ga sala ye).. jd lilo gunanya tuk nge boot linux di awal2.. biar ada pilihan ny mw masuk ke vista / ke linux gituu lhoo...
  2. ketik de buka pk nano-nano editor (huahaaag..)
  3. bt / # nano /etc/lilo.conf
  4. ketik ini de..
  5. lba32
    boot = /dev/sda
    prompt
    timeout = 1000
    change-rules
    reset
    vga = 773
    image = /boot/vmlinuz
    root = /dev/sda3
    label = BT3
    read-only

    other = /dev/sda3
    label = mikocok eks-pi
    table = /dev/sda

  6. nb : ente bs berkreasi di nama loader nya di tanda yang "label=,,,," huhuhaaag... bikin se unik mungkin!!!
  7. nb lagi : kalo uda selese ketik itu pencet ctrl+0 trus langsung enter... bwat save itu file (bwat yang ga biasa pake nano editor... kl yg biasapake vi editor ya pake :wq)...
  8. ketik
  9. bt / # exit
  10. lihat sudah masuk kah itu BT sama mikocok?
  11. kalo uda ente bisa kluar dari ch root
  12. bt / # exit
  13. sentuhan terakhir
  14. bt ~ # umount /mnt/sda3/dev/
    bt ~ # umount /mnt/sda3/proc/
  15. reboot, a.k.a restart, a.k.a matiin nyalain lagi, a.k.a putusin sambungan listrik sambungin nyalain lagi (cara terkahir ga di saranin lho ya...)
  16. selesai d... gratz...




nb : ini d posting bwat kerjaan kampus doang sii... uhuhuh,,,
untuk ibu - ibu yang cek blog saia...
ini saya ketik menggunakan bahasa yang agak "menyimpang" agar pembaca tidak bosan tentunya. hal ini juga di buat berdasarkan ketentuan kewajiban mahasiswa nomer 8 tentang open content. menurut saya kalau open konten akan di baca semua orang sehingga di butuhkan bahasa yang tidak terlalu formal agar lebih menarik minat pembaca.



rgds
thomas.. ^^
0 komentar

PENGENALAN DASAR TCP/IP

PROTOKOL
Protokol dapat dimisalkan sebagai dua orang yang berasal dari bangsa yang berbeda akan berdialog dan berkomunikasi, kemudian keduanya hanya dapat mengerti dan berbicara dengan bahasa kebangsaannya masing-masing, sehingga dapat dipastikan bahwa tujuan dialog dan komunikasi tersebut tidak akan tercapai. Oleh karena itu agar dialog dan komunikasi dapat berjalan dengan lancar maka masing-masing orang tersebut harus berdialog dengan memakai jasa penterjemah atau protokol.

Demikian juga halnya dengan dua komputer dari pabrik yang berbeda ketika akan berkomunikasi dengan caranya masing-masing juga tidak akan terselenggara dialog yang baik. Sehingga agar komunikasi dapat berjalan dengan lancar dan tercapainya dialog yang dimengerti oleh kedua komputer tersebut, maka harus menggunakan suatu protokol yang dapat digunakan secara umum.

Protokol Internet pertama kali dirancang pada awal tahun 1980-an. Akan tetapi pada saat itu protokol tersebut hanya digunakan untuk menghubungkan beberapa node saja, dan tidak diprediksi akan tumbuh secara global seperti saat ini. Baru pada awal 1990-an mulai disadari bahwa Internet mulai tumbuh ke seluruh dunia dengan pesat. Sehingga mulai banyak bermunculan berbagai jenis protokol, maka timbul suatu masalah baru dimana jenis protokol dari sebuah pabrik tertentu tidak dapat saling berkomunikasi terhadap protokol jenis lain. Sehingga pada akhirnya suatu badan, yaitu International Standard Organization(ISO) membuat standarisasi protokol yang saat ini dikenal dengan protokol model OSI. Tetapi dikarenakan model OSI ini adalah sebagai konsep dasar dan referensi teori cara bekerja suatu protokol, dalam perkembangannya protokol TCP/IP digunakan sebagai standar de facto, yaitu standaryang diterima karena pemakaiannya secara sendirinya semakin berkembang.

Protokol Model OSI
Secara umum untuk jaringan sekarang, pembakuan yang paling banyak digunakan adalah model yang dibuat oleh International Standard Organization (ISO) yang dikenal dengan Open System Interconnection (OSI). Model OSI tidak membahas secara detail cara kerja dari lapisan-lapisan OSI, melainkan hanya memberikan suatu konsep dalam menentukan proses apayang harus terjadi, dan protokol-protokol apa yang dapat dipakai di suatu lapisan tertentu.

Model OSI dibagi atas tujuh lapisan (layer) yang masing-masing lapisan mempunyai fungsi dan aturan tersendiri. Tujuan pembagian adalah untuk mempermudah pelaksanaan standar tersebut secara praktis dan untuk memungkinkan fleksibilitas dalam arti perubahan salah satu lapisan tidak mempengaruhi perubahan dilapisan lain.

Berikut ini akan dijabarkan mengenai fungsi dari masing-masing lapisan:

•Lapisan Aplikasi (Application Layer)
Merupakan interface pengguna dengan Layer OSI lainnya di layer inilah aplikasi-aplikasi jaringan berada seperti e-mail,ftp, http,danlain sebagainya. Tujuan dari layer ini adalah menampilkan data dari layer dibawahnya kepada pengguna.

•Lapisan Presentasi (Presentation Layer)
Berfungsi mengubah data dari layer diatasnya menjadi data yang bisa dipahami oleh semua jenis hardware dalam jaringan.

•Lapisan Session (Session Layer)
Berfungsi mensinkronisasikan pertukaran data antar proses aplikasi dan mengkoordinasikan komunikasi antar aplikasi yang berbeda.

•Lapisan Transport (Transport Layer)
Layer ini menginisialisasi, memelihara, serta mengakhiri komunikasi antar komputer,selain itu juga memastikan data yang dikirim benar serta memperbaiki apabila terjadi kesalahan.

•Lapisan Network (Network Layer)
Berfungsi untuk menyediakan routing fisik, menentukan rute yang akan ditempuh.

•Lapisan Data Link (Data Link Layer)
Layer ini berwenang untuk mengendalikan lapisan fisik, mendeteksi serta mengkoreksi kesalahan yang berupa gangguan sinyal pada media transmisi fisik.

•Lapisan Fisik (Physical Layer)
Menangani koneksi fisik jaringan dan prosedur-prosedur teknis yang berhubungan langsung dengan media transmisi fisik.

TRANSMISSION CONTROL PROTOCOL(TCP)
Transmission Control Protocol atau sering disingkat TCP berfungsi untuk melakukan transmisi data per segmen, artinya paket data dipecah dalam jumlahyang sesuai dengan besaran paket kemudian dikirim satu persatu hingga selesai. Agar pengiriman data sampai dengan baik, maka pada setiap paket pengiriman, TCP akan menyertakan nomor seri (Sequence Number). Adapun komputer tujuan yang menerima paket tersebut harus mengirim balik sebuah sinyal Acknowledge dalam satu periode yang ditentukan. BIla pada waktunya komputer tujuan belum juga memberikan Acknowledge, maka terjadi "Time out" yang menandakan pengiriman paket gagal dan harus diulang kembali. Mode protokol TCP disebut sebagai Connection oriented protocol. Berbeda pada protokol UDP (User Datagram Protokol) yang disebut sebagai Connectionless protocol.

Pada TCP terdapat port, port merupakan pintu masuk datagram dan paket data. Port data dibuat mulai dari port 0 sampai dengan port 65536. Port 0 sampai dengan port 1024 disediakan untuk layanan standar, seperti FTP (port 21), Telnet (port23), POP3 (port 110), HTTP(port 80)dan lain sebagainya, port-port ini lebih dikenal dengan nama well known port

INTERNET PROTOCOL (IP)
IP (Internet Protocol) address atau alamat IP yang bahasa awamnya bisa disebut dengan kode pengenal komputer pada jaringan yang merupakan komponen vital pada Internet. Setiap komputer yang terhubung dengan Internet setidaknya harus memiliki satu buah alamat IP pada setiap perangkat yang terhubung ke Internet dan alamat IP itu sendiri harus unik karena tidak boleh ada komputer/server/perangkat jaringan lainnya yang menggunakan IP yang sama di Internet.

Alamat IP (IPV4) pada awalnya adalah sederetan bilangan biner sepanjang 32 bit yang dipakai untuk mengidentifikasi host pada jaringan. Alamat IP ini diberikan secara unik pada masing-masing komputer/host yang terhubung ke Internet. Prinsip kerjanya adalah paket yang membawa data dimuati alamat IP dari komputer pengirim data kepada alamat IP pada komputer yang akan dituju, kemudian data tersebut dikirim ke jaringan. Paket ini kemudian dikirim dari router ke router dengan berpedoman pada alamat IP tersebut menujukomputer yang dituju. Seluruh komputer atau host yang tersambung ke Internet , dibedakan hanya berdasarkan alamat IP ini, oleh karena itu tidak boleh terjadi duplikasi pada alamat IP untuk setiapkomputer yang terhubung ke jaringa Internet

Pembagian Kelas IP (IPV4)
Pada IPV4 dapat dibagi menjadi 3 kelas umum (meskipun sebenarnya ada 5) yang tergantung dari besarnya bagian host, yaitu :
  • Kelas A (Bagian host sepanjang 24 bit, terdiri dari 16,7 juta host)
  • Kelas B (Bagian host sepanjang 16 bit, terdiri dari 65534 host)
  • Kelas C (Bagian host sepanjang 8 bit, terdiri dari 254 host)
  • Kelas D (Multicast Address)
  • Kelas E (Digunakan untuk keperluan masa depan)
Format Alamat IPV4
Pemberian alamat dalam Internet mengikuti format alamat IP (RFC 1166). Alamat ini dinyatakan dengan 32 bit (bilangan 0 dan 1) yang dibagi atas 4 bagian (setiap bagian terdiri dari 8 bit atau oktet) dan tiap kelompok dipisahkan oleh sebuah tanda titik. Untuk memudahkan pembacaan, penulisan alamat dilakukan dengan angka desimal, misalnya alamat IP 131.107.12.200yang jika dinyatakan dalam bilangan biner menjadi 10000011.11010111.00001100.11001000. Dari 32 bit ini berarti banyaknya jumlah maksimum alamatyang dapat dituliskan adalah 2 pangkat 32, atau 4.294.967.296 alamat.

Adapun format alamat IPV4 terdiri dari 2 bagian, networkID dan hostID menyatakan alamat lokal (host/router). Akan tetapi dari 32 bit ini tidak boleh semuanya angka 0 atau 1 (0.0.0.0 digunakan untuk jaringan yang tidak dikenal dan 255.255.255.255 digunakan untuk broadcast)

Subnetting IPV4
Subnet mask ialah angka biner 32 bit yang digunakan untuk
  • Membedakan network ID dan Host ID
  • Menentukan letak suatu host, apakah berada di jaringan lokal atau jaringan luar

Kelas A             255.0.0.0              FF.00.00.00
Kelas B 255.255.0.0 F.FF.00.00
Kelas C 255.255.255.0 FF.FF.FF.00
Contoh
Suatu subnet C memiliki kebutuhan host ID terbesar yaitu 26 host-ID (ada 26 komputer yang hendak dihubungkan dalam 1 segmen yang sama). Maka konversikan ke dalam bentuk biner dari desimal 26, sehingga menjadi 11010, sehingga disini kita memerlukan 5 bit, artinya untuk host ID 26 kita membutuhkan 5 bit sehingga subnet mask yang diperlukan ialah :

11111111.11111111.11111111.11100000 = dalam biner
FF.FF.FF.E0 = dalam hexa
255.255.255.224 = dalam desimal
atau dapat ditulis dalam bentuk net prefix /27 dimana 27 adalah jumlah angka 1 pada netmask

alokasi tersebut jika untuk kelas C maka:
  • 192.168.0.1 - 192.168.0.30 = range IP yang dapat digunakan (192.168.0.0/27)
    dengan 192.168.0.0 dan 192.168.0.31 tidak dpt dugunakan (NetID dan broadcast ID)
  • 192.168.0.33 - 192.168.0.62 = range IP lain yang dapat digunakan(192.168.0.32/27)
    dengan 192.168.0.32 dan 192.168.0.63 tidak dpt digunakan (NetID dan broadcast ID)
    .....
    dst hingga
  • 192.168.0.225 - 192.168.0.254 = range IP(192.168.0.224/27)
    dengan 192.168.0.224 dan 192.168.0.255 tidak dapat digunakan (NetID dan broadcastID)

jika dengan subnet yang sering kita gunakan 255.255.255.0 maka
  • 192.168.0.1 - 192.168.0.254 = range IP (192.168.0.0/24)
    dengan 192.168.0.0 dan 192.168.0.255 tidak dapat digunakan (NetID dan broadcast ID)


credit
suhu blood13z
 
;