Rabu, 28 Oktober 2009

PENGENALAN DASAR TCP/IP

PROTOKOL
Protokol dapat dimisalkan sebagai dua orang yang berasal dari bangsa yang berbeda akan berdialog dan berkomunikasi, kemudian keduanya hanya dapat mengerti dan berbicara dengan bahasa kebangsaannya masing-masing, sehingga dapat dipastikan bahwa tujuan dialog dan komunikasi tersebut tidak akan tercapai. Oleh karena itu agar dialog dan komunikasi dapat berjalan dengan lancar maka masing-masing orang tersebut harus berdialog dengan memakai jasa penterjemah atau protokol.

Demikian juga halnya dengan dua komputer dari pabrik yang berbeda ketika akan berkomunikasi dengan caranya masing-masing juga tidak akan terselenggara dialog yang baik. Sehingga agar komunikasi dapat berjalan dengan lancar dan tercapainya dialog yang dimengerti oleh kedua komputer tersebut, maka harus menggunakan suatu protokol yang dapat digunakan secara umum.

Protokol Internet pertama kali dirancang pada awal tahun 1980-an. Akan tetapi pada saat itu protokol tersebut hanya digunakan untuk menghubungkan beberapa node saja, dan tidak diprediksi akan tumbuh secara global seperti saat ini. Baru pada awal 1990-an mulai disadari bahwa Internet mulai tumbuh ke seluruh dunia dengan pesat. Sehingga mulai banyak bermunculan berbagai jenis protokol, maka timbul suatu masalah baru dimana jenis protokol dari sebuah pabrik tertentu tidak dapat saling berkomunikasi terhadap protokol jenis lain. Sehingga pada akhirnya suatu badan, yaitu International Standard Organization(ISO) membuat standarisasi protokol yang saat ini dikenal dengan protokol model OSI. Tetapi dikarenakan model OSI ini adalah sebagai konsep dasar dan referensi teori cara bekerja suatu protokol, dalam perkembangannya protokol TCP/IP digunakan sebagai standar de facto, yaitu standaryang diterima karena pemakaiannya secara sendirinya semakin berkembang.

Protokol Model OSI
Secara umum untuk jaringan sekarang, pembakuan yang paling banyak digunakan adalah model yang dibuat oleh International Standard Organization (ISO) yang dikenal dengan Open System Interconnection (OSI). Model OSI tidak membahas secara detail cara kerja dari lapisan-lapisan OSI, melainkan hanya memberikan suatu konsep dalam menentukan proses apayang harus terjadi, dan protokol-protokol apa yang dapat dipakai di suatu lapisan tertentu.

Model OSI dibagi atas tujuh lapisan (layer) yang masing-masing lapisan mempunyai fungsi dan aturan tersendiri. Tujuan pembagian adalah untuk mempermudah pelaksanaan standar tersebut secara praktis dan untuk memungkinkan fleksibilitas dalam arti perubahan salah satu lapisan tidak mempengaruhi perubahan dilapisan lain.

Berikut ini akan dijabarkan mengenai fungsi dari masing-masing lapisan:

•Lapisan Aplikasi (Application Layer)
Merupakan interface pengguna dengan Layer OSI lainnya di layer inilah aplikasi-aplikasi jaringan berada seperti e-mail,ftp, http,danlain sebagainya. Tujuan dari layer ini adalah menampilkan data dari layer dibawahnya kepada pengguna.

•Lapisan Presentasi (Presentation Layer)
Berfungsi mengubah data dari layer diatasnya menjadi data yang bisa dipahami oleh semua jenis hardware dalam jaringan.

•Lapisan Session (Session Layer)
Berfungsi mensinkronisasikan pertukaran data antar proses aplikasi dan mengkoordinasikan komunikasi antar aplikasi yang berbeda.

•Lapisan Transport (Transport Layer)
Layer ini menginisialisasi, memelihara, serta mengakhiri komunikasi antar komputer,selain itu juga memastikan data yang dikirim benar serta memperbaiki apabila terjadi kesalahan.

•Lapisan Network (Network Layer)
Berfungsi untuk menyediakan routing fisik, menentukan rute yang akan ditempuh.

•Lapisan Data Link (Data Link Layer)
Layer ini berwenang untuk mengendalikan lapisan fisik, mendeteksi serta mengkoreksi kesalahan yang berupa gangguan sinyal pada media transmisi fisik.

•Lapisan Fisik (Physical Layer)
Menangani koneksi fisik jaringan dan prosedur-prosedur teknis yang berhubungan langsung dengan media transmisi fisik.

TRANSMISSION CONTROL PROTOCOL(TCP)
Transmission Control Protocol atau sering disingkat TCP berfungsi untuk melakukan transmisi data per segmen, artinya paket data dipecah dalam jumlahyang sesuai dengan besaran paket kemudian dikirim satu persatu hingga selesai. Agar pengiriman data sampai dengan baik, maka pada setiap paket pengiriman, TCP akan menyertakan nomor seri (Sequence Number). Adapun komputer tujuan yang menerima paket tersebut harus mengirim balik sebuah sinyal Acknowledge dalam satu periode yang ditentukan. BIla pada waktunya komputer tujuan belum juga memberikan Acknowledge, maka terjadi "Time out" yang menandakan pengiriman paket gagal dan harus diulang kembali. Mode protokol TCP disebut sebagai Connection oriented protocol. Berbeda pada protokol UDP (User Datagram Protokol) yang disebut sebagai Connectionless protocol.

Pada TCP terdapat port, port merupakan pintu masuk datagram dan paket data. Port data dibuat mulai dari port 0 sampai dengan port 65536. Port 0 sampai dengan port 1024 disediakan untuk layanan standar, seperti FTP (port 21), Telnet (port23), POP3 (port 110), HTTP(port 80)dan lain sebagainya, port-port ini lebih dikenal dengan nama well known port

INTERNET PROTOCOL (IP)
IP (Internet Protocol) address atau alamat IP yang bahasa awamnya bisa disebut dengan kode pengenal komputer pada jaringan yang merupakan komponen vital pada Internet. Setiap komputer yang terhubung dengan Internet setidaknya harus memiliki satu buah alamat IP pada setiap perangkat yang terhubung ke Internet dan alamat IP itu sendiri harus unik karena tidak boleh ada komputer/server/perangkat jaringan lainnya yang menggunakan IP yang sama di Internet.

Alamat IP (IPV4) pada awalnya adalah sederetan bilangan biner sepanjang 32 bit yang dipakai untuk mengidentifikasi host pada jaringan. Alamat IP ini diberikan secara unik pada masing-masing komputer/host yang terhubung ke Internet. Prinsip kerjanya adalah paket yang membawa data dimuati alamat IP dari komputer pengirim data kepada alamat IP pada komputer yang akan dituju, kemudian data tersebut dikirim ke jaringan. Paket ini kemudian dikirim dari router ke router dengan berpedoman pada alamat IP tersebut menujukomputer yang dituju. Seluruh komputer atau host yang tersambung ke Internet , dibedakan hanya berdasarkan alamat IP ini, oleh karena itu tidak boleh terjadi duplikasi pada alamat IP untuk setiapkomputer yang terhubung ke jaringa Internet

Pembagian Kelas IP (IPV4)
Pada IPV4 dapat dibagi menjadi 3 kelas umum (meskipun sebenarnya ada 5) yang tergantung dari besarnya bagian host, yaitu :
  • Kelas A (Bagian host sepanjang 24 bit, terdiri dari 16,7 juta host)
  • Kelas B (Bagian host sepanjang 16 bit, terdiri dari 65534 host)
  • Kelas C (Bagian host sepanjang 8 bit, terdiri dari 254 host)
  • Kelas D (Multicast Address)
  • Kelas E (Digunakan untuk keperluan masa depan)
Format Alamat IPV4
Pemberian alamat dalam Internet mengikuti format alamat IP (RFC 1166). Alamat ini dinyatakan dengan 32 bit (bilangan 0 dan 1) yang dibagi atas 4 bagian (setiap bagian terdiri dari 8 bit atau oktet) dan tiap kelompok dipisahkan oleh sebuah tanda titik. Untuk memudahkan pembacaan, penulisan alamat dilakukan dengan angka desimal, misalnya alamat IP 131.107.12.200yang jika dinyatakan dalam bilangan biner menjadi 10000011.11010111.00001100.11001000. Dari 32 bit ini berarti banyaknya jumlah maksimum alamatyang dapat dituliskan adalah 2 pangkat 32, atau 4.294.967.296 alamat.

Adapun format alamat IPV4 terdiri dari 2 bagian, networkID dan hostID menyatakan alamat lokal (host/router). Akan tetapi dari 32 bit ini tidak boleh semuanya angka 0 atau 1 (0.0.0.0 digunakan untuk jaringan yang tidak dikenal dan 255.255.255.255 digunakan untuk broadcast)

Subnetting IPV4
Subnet mask ialah angka biner 32 bit yang digunakan untuk
  • Membedakan network ID dan Host ID
  • Menentukan letak suatu host, apakah berada di jaringan lokal atau jaringan luar

Kelas A             255.0.0.0              FF.00.00.00
Kelas B 255.255.0.0 F.FF.00.00
Kelas C 255.255.255.0 FF.FF.FF.00
Contoh
Suatu subnet C memiliki kebutuhan host ID terbesar yaitu 26 host-ID (ada 26 komputer yang hendak dihubungkan dalam 1 segmen yang sama). Maka konversikan ke dalam bentuk biner dari desimal 26, sehingga menjadi 11010, sehingga disini kita memerlukan 5 bit, artinya untuk host ID 26 kita membutuhkan 5 bit sehingga subnet mask yang diperlukan ialah :

11111111.11111111.11111111.11100000 = dalam biner
FF.FF.FF.E0 = dalam hexa
255.255.255.224 = dalam desimal
atau dapat ditulis dalam bentuk net prefix /27 dimana 27 adalah jumlah angka 1 pada netmask

alokasi tersebut jika untuk kelas C maka:
  • 192.168.0.1 - 192.168.0.30 = range IP yang dapat digunakan (192.168.0.0/27)
    dengan 192.168.0.0 dan 192.168.0.31 tidak dpt dugunakan (NetID dan broadcast ID)
  • 192.168.0.33 - 192.168.0.62 = range IP lain yang dapat digunakan(192.168.0.32/27)
    dengan 192.168.0.32 dan 192.168.0.63 tidak dpt digunakan (NetID dan broadcast ID)
    .....
    dst hingga
  • 192.168.0.225 - 192.168.0.254 = range IP(192.168.0.224/27)
    dengan 192.168.0.224 dan 192.168.0.255 tidak dapat digunakan (NetID dan broadcastID)

jika dengan subnet yang sering kita gunakan 255.255.255.0 maka
  • 192.168.0.1 - 192.168.0.254 = range IP (192.168.0.0/24)
    dengan 192.168.0.0 dan 192.168.0.255 tidak dapat digunakan (NetID dan broadcast ID)


credit
suhu blood13z

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
;