Sabtu, 01 Oktober 2011

Tawuran antar warga (*ilmu sosial dasar 3)

Tawuran atau Tubir adalah istilah yang sering digunakan masyarakat Indonesia, khususnya di kota-kota besar sebagai perkelahian atau tindak kekerasan yang dilakukan oleh sekelompok atau suatu rumpun masyarakat. Sebab tawuran ada beragam, mulai dari hal sepele sampai hal-hal serius yang menjurus pada tindakan bentrok.

Tawuran terjadi biasanya karna hal-hal yang kecil dan karena emosi yang memuncak yang tidak disertai dengan akal logika yang sehat maka terjadilah tawuran antar warga. Tawuran yang terjadi biasanya bersifat berlanjut (*kontinyu) terus menerus sampai pihak kepolisian melakukan tindakan represif terhadap kedua belah pihak yang bertikai.
Contoh tawuran yang bersifat kontinyu adalah tawuran di beberapa wilayah jakarta seperti matraman, tanah tinggi, johar baru, dll. Tawuran-tawuran pada daerah tersebut sudah berlangsung lama dan turun temurun. Hal ini bisa terjadi hanya karena hal-hal sepele seperti bersenggolan, pemalakan, berdebat, dll.

Ada banyak faktor yang mempengaruhi tawuran di wilayah-wilayah tersebut misalnya :
  1. Kondisi ekonomi yang buruk. Dengan kondisi ekonomi yang sulit biasanya manusia / masyarakat akan cendrung mudah tersinggung, mudah marah, dll. Hal ini tentunya dapat mempermudah terjadinya keributan.
  2. Persaudaraan yang terlalu kuat. Persaudaraan yang kuat sebenarnya adalah hal positif, namun akan menjadi negatif apabila tidak disertai dengan akal pikiran yang baik. Misalnya dua orang teman yang sangat dekat, apabila salah satu teman nya di senggol oleh orang lain, maka teman yang satunya akan langsung marah dan membalas, hal ini tentunya tidak diperlukan karna ada banyak faktor yang bisa menyebabkan orang bersenggolan (*mungkin karena tidak disengaja)
  3. Kaum ekstrimis. Semua yang bersifat ekstrim/fanatik tentunya tidaklah baik, biasanya apabila seorang manusia sudah memiliki paham ekstrimis dan fanatik akal pikirannya sudah tidak digunakan lagi. Sehingga apabila sesuatu terjadi yang menyinggung kaumnya maka bentrokan akan mudah pecah
Faktor-faktor diatas hanyalah sebagian kecil saja, ada lebih banyak lagi faktor yang dapat menyebabkan tawuran terjadi.

Apabila ada faktor penyebab pasti ada pula solusi penyelesaiannya. Penyelesaian tanpa cara represif tentunya banyak caranya. misalnya :

  1. Pembuatan pos polisi yang berfungsi untuk menjaga daerah tersebut dari tindakan-tindakan yang dapat menyebabkan tawuran. Pembuatan pos polisi dan polisi yang selalu berjaga di tempat tersebut sudah di terapkan di daerah tanah tinggi, dan hal ini terbukti mampu mengurangi tindak tawuran yang kerap terjadi pada zaman dahulu.
  2. Dibuatnya sebuah lembaga sosial. Pembuatan lembaga sosial dapat berupa Karang Taruna, atau lembaga sosial lainnya yang berfungsi sebagai tempat bertemunya orang-orang dari kedua belah pihak untuk saling berbicara, menjalin hubungan sosial, mengadakan kegiatan positif, dll.
  3. Digunakan pihak ketiga sebagai mediator apabila terjadi sengketa. Pihak ketiga bisa berupa ulama yang berpengaruh, polisi, atau aparat yang berwenang.
Itu semua hanyalah sebagian dari solusi yang coba di buat, solusi yang paling efektif sebenarnya adalah kontrol dari masing-masing individu pada daerah tersebut, agar tidak mudah terpancing emosi dan menyebabkan permusuhan antara kedua belah pihak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
;